Minggu, 30 Januari 2011

Tentang Seseorang di Masa Lalu (Good Bye)

Detik dlm hidupku

by: sofyan



hatiku bergetar menunggu fajar

saat malam panjang membekukan sarafku

saat jam dinding berdenting tiga kali yang tak mengusir mendung di langit

ketika itu ku teriakkan namaku dalam hati

ke arah udara dingin diiringi doa semoga di antara bintang-gemintang di balik awan itu, di goa-goa yang belum terjamah di setiap bulatan-bulatan bercahaya perak itu, atau mungkin di pantai-pantai yang tak dikenali oleh pikiranku pikiranmu pada bintang-gemintang itu, juga di puncak-puncak ketinggian gunung-gunungnya namaku bergema sekali hingga percaya aku tentang kesepianku sebagaimana ketika tak kutemukan segorespun jejakku pada kedua matamu yang menatap kedua mataku


dan tentang cinta yang pernah kita bicarakan hingga seolah hatiku hatimu ditumbuhi seribu jenis bunga, seribu jenis wewangian, dan seribu jenis benih yang sempat kita mengimpikannya dikarenakan cinta itu...tentang cinta yang menyucikan keringat, darah, dan air mata kita, juga semangat hidup yang dilahirkan olehnya, tentang cinta yang kita alami itu, kau dan aku menyaksikannya, betapa lemah di depan sang waktu.. ia menghempaskannya semudah angin memburai asap



Sidoarjo, 6 Oktober 2008

Sabtu, 29 Januari 2011

Temanku

Temanku,
Seumur hidup kau disepelekan
sampai suaramu gemetaran
tapi hatimu temanku,
menyimpan semangat seribu orang sekaligus...

temanku,
ini aku temanmu
kita berdiri bersama sekarang
jalan terjal membentang di hadapan kita
udaranya lebih jahat ketimbang setan
tajamkan nyalimu temanku
seperti tajamnya nyaliku
bersama kita bertempur!!!

Puisi

Puisi adalah bagaimana jiwamu bergetar
Sentuhan pada udara dan tetes embun
Kebasan sayap kupu-kupu pada keheningan pagi
Ataupun gerimis hujan yang menambah sunyi malam
Atau denting lonceng yang menggugah hatimu

Puisi itu kejujuran yang tak mengharap pengakuan
Tak berhenti karena celaan dan pujian
Puisi adalah rasa lega yang mengalir
Terus menerus seiring kesulitan yang terus menghimpit

Lewat lenguhannya pelacur berpuisi
Lewat tangisan sang bayi pun berpuisi
Segala suara adalah puisi itu sendiri
Hanya saja telinga ini selalu memilih
hanya saja keangkuhan ini terlalu berpihak

Puisi bukanlah kebenaran
Melainkan keindahan yang menyentuh kebenaran
Tanpa menjadi kebenaran itu sendiri

Sofyan

Surabaya, 30 Jan 2011